BERSYUKUR
SETIAP SAAT
NAMAKU :
LINDA NOVITA SARI
NO.PESERTAKU :
13-153-006-3
Dari begitu
bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah beberapa
kali saya mengucapkan terimakasih dan bersyukur?Mungkin sudah lima kali sampai tujuh
kali.dalam satu hari?berapa kali saya berterima kasih dan bersyukur dalam hati?
Berapa kali saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain?
Mungkin bias 50 sampai 100 kali, bisa
jadi lebih, karena tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapakan terima kasih
sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali?jawabannya mudah saja:
Dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi
positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu.
Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam da nada hitam setitikm di dalam
putih bersih.
Dengan selalu
mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang
benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita sadari oleh
keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses.
Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih dan bersyukur
berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali
lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namun dengan
mengubah mindset (pola piker) maka segala factor eksternal yang sering menjadi
atribut orang sukses akan dating dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang
maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk
mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang anda dapat dari perbuatan ini
dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam sekejap. Yang jelas,dengan
mengucapakan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan
rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.
“terima
kasih” tidak akan pernah di tolak oleh orang lain, malah biasanya di sambut
dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya.
Ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam
memproyeksikan diri yang sukses ke luar.jadi, jika ada keragu-raguan dank
e-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam sekala dan frekuensi luar
biasa, maka sebaiknya anda urungkan niat anda untuk menjadi personifikasi dari
sukses itu sendiri. Amin…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar